top of page

Bernostalgia di tahun 90'an dengan Film "Bebas"

  • Writer: Salsabila N
    Salsabila N
  • Feb 23, 2021
  • 3 min read

Updated: Feb 27, 2021

Resensi Karya Film "Bebas" - T1 | Salsabila Nafa Nikita (210104180030) | MPM Kelas A | Semester 6

Film Bebas merupakan film adaptasi dari film korea yang berjudul "Sunny"

Film 'Bebas' merupakan proyek film adaptasi dari film Korea Selatan berjudul 'Sunny'. Film ini diproduksi oleh Miles Films bekerja sama dengan pemilik lisensi aslinya, CJ Entertainment yang disutradarai oleh Riri Riza dan produsernya yaitu Mira Lesmana. Film ini tayang perdana di bioskop pada tanggal 3 Oktober 2019 yang berdurasi selama 1 jam 59 menit.


Terdapat beberapa pemeran yang memerankan karakter yang sama,namun berbeda zamannya. Diantaranya adalah Maizura sebagai Vina masa muda, dan Marsha Timothy sebagai Vina masa dewasa. Sheryl Sheinafia sebagai Kris masa muda, dan Susan Bachtiar sebagai Kris dewasa, dan beberapa pemeran lainnya.


Trailer Film "Bebas"


Perbedaannya dengan film versi korea "Sunny" yang memiliki latar waktu sekitar tahun 1987-an , di dalam versi Indonesia nya, film ini memiliki latar waktu tahun 90' an. Kelebihan dari film adaptasi ini adalah film ini bisa disesuaikan dengan zaman tahun 90'an di Indonesia yang menampilkan sentuhan nuansa lokal nusantara mulai dari potret zaman pergaulan hingga latar tempat seperti kawasan beberapa Kawasan di Jakarta serta detail dan hal-hal kecil lainnya yang tak dilupakan oleh sutradara dan produsernya yaitu Riri dan Mira sehingga membuat penonton terjebak nostalgia.


Serta film ini masuk ke dalam berbagai nominasi diantaranya "Pencipta skenario adaptasi terbaik" , "Sutradara Terbaik", "Penata musik terbaik" dan lainnya. Serta beberapa aktor dalam film ini berhasil mendapatkan berbagai penghargaan mulai dari Maizura yang mendapatkan Piala Tuti Indra Malaon untuk Aktris Pendatang Baru, Baskara Mahendra mendapatkan penghargaan Aktor Pendukung Terpilih.



Scene "Bebas" tahun 90'an.

Film ini menceritakan tentang tokoh utama nya yaitu Vina, anak pindahan dari Sumedang datang ke Jakarta diperkenalkan sebagai anak baru di sekolah dan “geng” barunya di sekolah yang baru bernama geng “Bebas”.

Film yang memiliki alur maju - mundur ini, membawa penonton nya terbawa dari masa sekarang ke masa di tahun 90' an. Dimana pada scene awal memperlihatkan kehidupan geng "Bebas" di masa depan yaitu Vina dewasa (Marsha Timothy) tanpa sengaja bertemu dengan Kris dewasa (Susan Bachtiar) di rumah sakit. Kris mengidap penyakit yang membuat hidupnya divonis tidak akan lama. Keadaan itu membuat Kris meminta kepada Vina untuk mengumpulkan kembali gang masa sekolahnya. Dia ingin bertemu untuk terakhir kalinya. Perjalanan menemukan sahabat lama, Jessica (Indy Barends), Jojo (Baim Wong), Gina (Widi Mulia) dan Suci ini mengantar Vina kembali menyusuri kisah lamanya.


Disela alur cerita dimana Vina melakukan pencarian terhadap geng lainnya, ada alur mundur yang menampilkan scene flashback pada tahun 90'an yang menceritakan pertemanan mereka sejak masa sekolah. Awalnya Vina (Maizuri) sekolah di salah satu SMA di kota kecil di Jawa Barat yang pindah ke Jakarta. Vina sebagai anak baru dari desa, harus bergaul di kota. Pada hari pertamanya, ia mendapatkan intimidasi dari seorang pria di kelasnya. Namun, ia dilindungi oleh teman baru pertamanya yaitu Kris yang memimpin sebuah geng yang berisikan 5 orang yaitu Jessica (Agatha Pricilla) yang lucu dan terobsesi akan kecantikan, Gina (Zulfa Maharani) anak terkaya di grup, Suci (Luthesha) perempuan cantik dan misterius, serta Jojo (Baskara Mahendra) cowok satu-satunya. Sehingga menjadikan Vina sebagai anggota baru dari geng yang bernama "Bebas".


Scene "Bebas" tahun sekarang.


Secara keseluruhan, menurut saya film ini sangat menarik karena meski alur cerita tak berbeda jauh dengan film korea nya, namun beberapa detail yang digunakan dalam 'Bebas' berbeda dengan film 'Sunny'. Dimana Film 'Bebas' ini disesuaikan untuk mengangkat muatan lokal dan budaya Indonesia yang membuat para penonton merasa rindu pada zaman itu dan bernostalgia. Serta beberapa sentuhan lainnya, seperti musik, style karakter, keadaan sekitar tempat shooting dan lainnya disesuaikan dengan zaman 90'an di Indonesia.


Film yang memilki alur maju - mundur ini kadang membuat kita sebagai penonton pusing terhadap urutan scene nya, namun hal tersebut tidak terlalu menjadi masalah dikarenakan setiap scene nya bisa membawa suasana penonton. Film ini memberikan perasaan yang campur aduk, dengan suasana yang dihadirkan sejak awal film beralur maju-mundur itu dimulai. Satu sisi, penonton bisa tersentuh dengan ceritanya. Namun tak lama, penonton bisa tertawa terbahak-bahak dengan komedi yang dihadirkan pada film tersebut.

".....seperti masuk ke wahana taman ria yang berisi memori era tahun 90'an" ucap netizen @catsandkatzen
"...membuat menangis sembari tertawa,tertawa di tengah menangis" ucap netizen @kwagaluh
 
 
 

Comments


© 2021 |  Mata Kuliah Editing Media

bottom of page